singa dan tikus cerita anak
TOLONG MENOLONG
SINGA DAN TIKUS
Nurlaiala Tussubha,
A,Ma
Guru
TK Plus Ma’arif
Lomba Mendongeng
Tingkat Padang Panjang, Batipuh, X Koto
Gebyar MI Diniyyah Puteri Padang Panjang
14
April 2011
KATA PENGENTAR
Alhamdulillah segala
puji bagi Allah SWT, atas pertolongan-Nya dongeng ini dapat diselesaikan.
Shalawat dan salam semoga Allah Selalu hadiahkan
kepada idola seluruh umat dalam hidup berakhlak mulia.
Dongeng
ini berawal dari insyak singkat berbahasa Arab, berjudul “al-asadu wa-l fa’ru”. Penulis membuat terjemahan bebas dan
mengembangkannya menjadi sebuah dongeng yang sesuai dengan perkembangan anak
usia dini/TK.
Tujuan
penulisan dongeng ini untuk mengikuti lomba mendongeng gebyar MI Dininyyah
Puteri Padang Panjang, tingkat Pabasko (Padang Panjang, Batipuh, X Koto).
Isi
cerita berujuan membentuk karakter mulia anak usia dini agar:
1. Saling
memaafkan
2. Saling
menolong
3. Membalas
budi
4. Tidak
sombong
Semoga menjadi amal
sholeh, bermanfaat bagi para guru dan anak-anak. Amin.
Mensahkan Penulis
Nur’aini, S.Pd Nurlaila
Tussubha, A.Ma
Siang
itu udara panas sekali.
Seekor
singa kekenyangan keluar dari hutan hendak istirahat.
Ia
berjalan pelan-pelan mencari suatu tempat.
Sampilah
ia ditanah lapanh yang luas dan berumput hijau.
Singa
berhentil di bawah pohon besar dan rindang.
Ia lalu tidur karena kekenyangan.
Dihembusangin
sepoi-sepoi , singa tertidur pulas sekali.
Tiba-tiba...
datanglah seekor tikus lewat diatas
badannya.
Mulanya
tidak terasa, karena badan tikus lebih kecil daripada badan singa.
Namun,
ketika sampai tepat di atas hidungnya,
singa
merasa geli, lalu ia tekejut dan terjaga.
Ia mencari,
siapa yang mengganggu tidurnya.
Ternyata,
singa melihat seekor tikus.
Ia
mengira tikus kecil itu sengaja mengganggu tidurnya.
Singa geram dan marah .
“Huaar!!!. Ku makan kamu!!!!
Beraninya kamu mengganggu tidur lelapku, hai
tikus kecil ! “
Tikus pun ketakutan.
Ia meminta maaf kepada singa penuh harap.
“Maaf,
maaf tuan,” harap si tikus.
“Aku
tak sengaja. Aku tak bermaksud mngganggu tidurtuan,” tikus membela diri.
“Bohong!”
sergah si singa sambil mencengkeramkan kukunya ke tubuh tikus.
“Benar
tuan, saya sungguh tak sengaja.
Saya berjanji
tidak akan mengulanginya lagi” tikus memohon.
“Sudilah
kiranya tuan memaafkan saya “ tambah si tikus.
Tikus
terus memohon sambil menghiba minta belas kasih,
agar sang singa tidak memakannya.
Singa
pun jatuh iba kepada tikus lantas melepaskannya pergi.
Datanglah
suatu hari,singa terperangkiap dalam petaka.
Singa
masuk dalam tali jerat yang dipasang pemburu.
Semakin
beergerak untuk membaskan diri,
semakin
kuatlah tali-tali itu menjeratnya.
Singa
pun terus mengaum murka..
“Auuuum!!!...
auuuuuuuuum!!!..
Suaranya
terdengar hingga jauh ke penjuru hutan.
Tikus
yang pernah hampir dimakannya dulu,
juga
mendengar auman singa tersebut.
“Suara
itu... suara itu ... aku kenal ,” demikian guman si tikus.
“Itu
adalah suara singa yang pernah membebaskan ku dulu” kata tikus.
“Kawan-kawan,yuk
kita lihat apa yang terjadi!”
ajak
si tikus kepada kawan kawannya.
Sesampai
di tempat singa, mereka terkejut.
“masya
Allah... tuan singa, tuan kenapa?” tanya tikus.
“ Heeergh..
Aku terjerat tali jaring pemburu. Heeergh!!!”
kata singa..
“Tenang
tuan...Kami akan menolong membebaskan tuan” jawab tikus.
Tikus
dan kawan-kawannya menggigit tali jerat pemburu tersebut
Sedikit
demi sedikit tali digigit sampai putus.
Akhirnya,
bebaslah singa dari tali yang menjeratnya.
“Alhamdulillah....
Aku bebas sekarang.” Kata singa.
Hai tikus
kecil dan kawan kawan!
Terima
kasih atas kebaikan kalian semua, ya...” ucap singa.
“Sungguh
aku tak menyangka,
ternyata
hewan kecil seperti kalian dapat melakukan pekerjaan
yang
aku tidak dapat melakukanhya. Aku tak mau sombong lagi.” tambah si singa.
“sama-sama
singa, biasa aja kok.” Jawab tikus dan kawan-kawan kompak.
Akhirnya
singa dan tikus pun bisa saling menolong.
Mereka
sama-sama selamat.
Komentar
Posting Komentar