Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020
[00.03, 28/6/2020] Ust Ali Rusydi. Jakarta: dari blog BANGSA INI BUKAN HANYA KERINGAT SEORANG SOEKARNO Pancasila adalah hasil kompromi. Umat Islam telah mengorbankan Piagam Jakarta demi persatuan dan keutuhan Bangsa, JANGAN DIUSIK LAGI.!!! Sangat jelas dan terang maksud dan tujuan dibalik RUU itu. Ada pembajakan sejarah dan penyelundupan ideologi yang berbahaya. Pancasila menurut RUU itu adalah Pidato Soekarno 1 Juni 1945 yang diucapkan di depan Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Artinya Pancasila dianggap pikiran seorang Soekarno saja. Begitu memalukan bangsa ini. Betapa jasa besar dan pengorbanan tokoh-tokoh lain disingkirkan demi ambisi dan nafsu kekuasaan. Soekarno bukanlah satu-satunya orang yang mengajukan dasar negara. Mau dikemanakan itu pidato Profesor Soepomo, Muhammad Yamin dan dan lain-lain. Ada juga pidato tokoh-tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo, Sukiman Wirdjosanjojo, Haji Agus Salim. Kita sedang kembali membuka kran polemik i
copas wa ust ali [00.03, 28/6/2020] Ust Ali Rusydi. Jakarta: MARI BAWA POLITIK DI GROUP Dibeberapa group WA baik itu alumni sekolah, korkel, kelas, majlis taklim, arisan maupun keluarga besar sering terjadi omongan : GAK USAH BAHAS BAHAS POLITIK LAH DIGROUP INI ! GROUP INI KHUSUS SILATURAHMI ! Sekilas omongan tersebut benar akan tetapi kebablasan ! (mereka tidak sadar itulah salah satu konsep komunis) menjauhkan umat dari Politik. Silaturahmi PENTING Mas ! tapi melek politik juga PENTING Mas ! Ini mengingat kan ucapan pentolan PKI - DN Aidit : PISAHKAN AGAMA DAN POLITIK ! Nah..loe.... Jadi intinya adalah KITA HARUS MELAWAN setiap ajakan atau omongan yang menyuruh kita untuk BUTA POLITIK ! Why???????? Karena Islam memerintahkan kita untuk BER POLITIK ! Mencontoh Rasulullah. 🌼ISLAM adalah Agama yang SEMPURNA dan PARIPURNA ! 🌼KAMIL WA SYAMIL ! Jangankan masalah POLITIK ... Lha wong tatacara masuk kamar mandi saja diatur, tatacara berkeluarga juga diatur, tata

MERAJUT KASIH DALAM JALINAN ASMARA

Gambar
MERAJUT KASIH DALAM JALINAN ASMARA Sabtu, 6 Juni 2020 BISMILLAH… Tanda dimulainya sebuah langkah Merajut kasih dalam jalinan asmara Hatiku, hatimu, hatinya, hati mereka Berdegup kencang, berdebar menggelegar Menanti jawaban dalam likunya dinamika asmara Saat kisah kasih Adam dan Hawa turun dari syurga Karena menyantap buah khuldi yang dilarangnya Namun sang Maha Kasih tak kan pernah abai dengan kasihnya Tersungkur dalam   sadar mohon ampunan Bersihkan diri sucikan hati Rabbana Dzalamna Anfusana wain lam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin... Meski terseok langkahku Kubusungkan dadaku aku pendekar sejati Tanpa senjata dan belati Aku ajukan diri dengan satu tongkat Musa Jika layar terkembang pantang surut ke belakang Terima niat suci atau balik dalam doa Ibu… engkau syurgaku… Ilahy... Anta maqshudy Wa ridhaka mathluby A'tiny Mahabbataka

AKU DI ALIF KAMU DI HA

Gambar
AKU DI ALIF KAMU DI HA Dua hati disatukan dalam satu kata Penuh percaya. Penuh setia. Penuh dinamika Namun, tanpa cinta Karena cinta hanya miliknya Dan cinta hanya darinya Juga, cinta hanya untuknya Kadang tertawa Ada saatnya bagai dalam telaga air mata Saat dirimu hadir bagai dewa Membawaku melayang ke nirwana Seketika badai mengehempas Ke dasar samudera Dirimu seakan sirna Luka itu masih menganga Karena cinta bukan milik kita Hanya ada satu Jalinan dalam satu kata Kau ikat aku dengan tali "Aku di Alif Kamu di Ha"