Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Lukisan cinta

Lukisan cinta untukmu, mas olik Sebagian orang mengatakan mas olik lemah dalam berpikir, lugu dan polos Namun hakekatnya... Dirimu bukti dari kemaha dahsyatan Ilahi. Maaas... semoga ALLAH selalu menyayangimu... amiin..

Seminggu mas olik pergi

Seminggu yang lalu mas Olik diambil ALLAH... Sabtu 9 des 2017 bakda sholat dzuhur aku dan ibu berangkat menuju kampung halaman ponorogo. Malam Minggu jam setengah 10 sampai di bandara Solo. Dijemput dek Tofa ndengok. Sampai di rumah sakit jam 1 lewat. Alhamdulillah selamat. Ibu langsubg membelai mas Olik yang sudah tidak sadar. Mbak yul meminta ibu istirahat. Pagi harinya, minggu 10 des, pagi hari saya dan ibu ke rumah sakit. Siangnya datang habib, anakku. Datang juga Arum anak mas olik yang besar. Sorenya arum pulang diantar habib . Malamnya habib datang lagi. Ibu resah nunggu tomi adekku. Datang tomi. Orang depan mas olik meninggal. Lebih kurang jarak seperempat jam, pukul 9.35 mas olik sakarotulmaut. Innalillahiwainnailaihiraji'un... Mas olik... serasa tiada guna aku bicara. Semua milik ALLAH. banyak cerita dari para tamu... Kebaikan mas olik, kejujuran, keluguan, kelurusan... MasyaAllah... ALLAH ciptakan manusia yang punya hati seperti mas olik. Smg ALLAH menemp

Putriku

Putriku... Dawuh bu Nyai selalu terungkap dari hati Agar kita jadi wanita yang punya pribadi Bukan sekedar inner beauty Tapi putri sholihah yang berjati diri imani Putriku... Dunia semakin hebat Hingga segalanya semakin mencuat Namun kita jangan tergiur Agar iman di dada jangan gugur Putriku... Saat ini hampir semua orang dapat melihat Yang terkenal itu yang indah Semua ingin disebut WACH! Namun kita harus terus waspada Tuhan selalu menyaksikan apa yang ada di dalam dada.00

Segera beramal

Jangan kau tunda kebaikanmu Waktu berlalu di luar rencanamu Kekuatan lahir batinmu, kesempurnaan jiwa ragamu, untuk mereka yang membutuhkanmu. Jangan menanti hilangnya masa Seperti aku yang kini.... Titipan itu telah diambilnya kembali... Mas olik... minta maafpun, kau tlh pergi Semoga ALLAH menyayangimu selalu... amiin....

Menghibur ibu

Gambar
Sabtu 9 desember 2017 Menghibur ibu saat bepergian Agar kuat menghadapi kenyataan Perjalanan jauh dan melelahkan Syukur, pertolongan datang menjelang Senyum ibu tetap menawan Meski beda harapan saat keberangkatan dan Kenyataan saat perpulangan Menjelang hari ibu... Jaga, hormati, hargai, sayangi ibu... 9 bulan dalam kandungan... Tak kan terbalaskan... Semoga ibu-ibu kita disayang ALLAH.... Amiiin.... Ibuuuu......

Menghibur ibu

Sabtu 9 desember 2017 Menghibur ibu saat bepergian Agar kuat menghadapi kenyataan Perjalanan jauh dan melelahkan Syukur, pertolongan datang menjelang Senyum ibu tetap menawan Meski beda harapan saat keberangkatan dan Kenyataan saat perpulangan Menjelang hari ibu... Jaga, hormati, hargai, sayangi ibu... 9 bulan dalam kandungan... Tak kan terbalaskan... Semoga ibu-ibu kita disayang ALLAH.... Amiiin.... Ibuuuu......

Mas Olik pergi...

RencanaNya selalu lebih indah Di puncak kepasrahan Dalam cekaman kebingungan Di bawah himpitan kegalauan Muncul seberkas sinar harapan Syukurku dapat menghantarkan Meski harus jeli menentukan pilihan Ibu kuhibur selama perjalanan Sabtu, 9 Desember sekitar jam setengah10 malam sampai di bandara Solo. Lewat tengah malam, Ahad, 10 Desember jam 1 lewat, tengah malam sampai ke tujuan, di rumah sakit Aisyiyah etan. Ruang fadilah no 17. Ibu memeluk, mencium, membelai putra kesayangan Mas Olik.... terbujur tanpa kesadaran sejak malam Jumat 2 hari yang lalu. Ibu kuat... ibu hebat... Meski tak terucap, kami tanggap Rona wajah ibu memancarkan batinnya Sesaat ibu merebahkan diri Agar terkumpul energi baru kembali Dipagi buta ibu terjaga Memohon belas kasih sang Maha Pengasih Agar kesehatan mas Olik membaik Bagai sedia kala Fitrah seorang ibu terhadap putranya yang dikandung dan lahir dari rahimnya Agar kesehatan pulih atau... Dimudahkan semua urusan Dilancarkan perjalanan

Pemakaman

Diman dia dimakamkan? Siapa dia? Mengapa dimakamkan di sini? Ini desaku. Ini tempatku. Ini tanahku. Ini adatku. Lalu... Ya... kuterima kamu, karena bapakmu. Ooooh.... Kamu merantau... Kamu tak menitiskan tetesan keringatmu di rantau. Itukah maksudmu? Ketika nyawa lepas dari tubuhku Ternyata... Tidak serta Merta angka itu menutup mulutmu. Lalu... Oooh... Ini bukan di TV Bukan di luat negeri Ini insan sehati.. Tapi.... Pemakaman ini mengejutkan Semoga ruhmu tidak terhalang Kemaafanmu membuka jalan... ALLAH .. ampuni dosanya Tutupi salahnya... Terima amalnya... Amiiin...