Buya Sukarta
Seorang BUYA yang sangat santun, sopan, sederhana, hormat dan suka berbagi. Kenangan dan kesan bersama seorang buya yang sangat luar biasa. Pelajaran terindah saat ada pertanyaan. "Buya, saya pernah mengisi taushiyah. Sesudah itu saya mendapat rejeki, mungkin pengganti transport. Saya menerima sekian. Tapi saya diminta tandatangan kertas kwitansi kosong tanpa lambang bilangan. Saya sulit tidur dan ketakutan. Bagaimana buya?" Sang buya menjawab: "seharusnya saudara tidak usah menandatangi. Sebab, jika benar rejeki saudara segitu, harusnya ditulis dulu angkanya. Baru ditandatangani. Jika kosong dan saudara menandatangani, ternyata angka sebenarnya berbeda dari yang saudara terima, lalu digunakan untuk yang lain dan oleh yang lain, maka saudara telah medorong orang lain berbuat dosa. Untuk apa taushiyah diadakan?" MasyaAllah... Pertanyaan lagi. Saat seorang ibu menanyakan perilaku anak laki-lakinya. Lebih kurang begini. "Buya, saya terus berdoa untuk anak-