LOMBA CERITA KUCING DAN BURUNG
lomba cerita kucing dan burung
PERSAHABATAN KUCING DAN BURUNG
PERSAHABATAN KUCING DAN BURUNG
Di sebuah hutan, tinggallah seekor
kucing kecil.
Warnanya belang tiga, putih,
kelabu, dan oren.
Ia hidup sendirian, karena
terpisah dari induknya.
Walau demikian, ia tidak
bersedih.
Karena banyak binatang lain di
hutan.
Seperti harimau, singa, kancil,
buaya, gajah, jerapah, ular,
dan banyak lagi binatang yang
lain.
Termasuk burung, serangga, dan
ikan-ikan di sungai.
Kucing kecil itu sangat
pemberani.
Setiap hari ia berjalan sendiri
menyusuri hutan untuk mencari makan.
Sampailah ia di sebuah sungai
kecil yang mengalir.
Airnya jernih seperti kaca.
Kucing kecil itu gembira sekali.
Ia ingin segera meminum air itu.
Dia pun berkata dalam hati,
“wah... airnya jarnih sekali.
Pasti segar.
Aku mau minum sebanyak-banyaknya.
Agar aku cepat besar dan bisa
berlari kencang.
Melompat kesana dan kemari.”
Saat melewati jembatan bambu,
Kucing itu melihat ikan-ikan
kecil yang berenang ke tepian.
Ia semakin gembira, ingin segera
mennyantap makanan kesukaannya.
Saat ia mengamati ikan dalam sungai,
Tiba-tiba ia mendengar
burung-burung berkicau.
Pertanda hari sudah sore.
Burung-burung itu hinggap di
dahan pohon randu.
Kucing pun ingin memakan daging
burung itu.
Terkadang melihat ke atas ke arah
burung yang hinggap di dahan.
Terkadang melihat ke sungai ke
arah ikan
Sepertinya perutnya sangat lapaaaarrrr....
Karena hari sudah sore, saatnya
ia makan.
Dalam hati ia berkata,
“Duh, senang sekali kalau aku
bisa memakan daging burung itu.
Suaranya indah berkicau. Pasti
lezat rasanya “
Tapi, saat melihat ikan dalam
sungai, ia pun berkata dalam hati.
“Nggak ah, daging burung itu
tidak enak.
Lagi pula aku tidak bisa terbang
menerkam burung.
Aku lebih suka makan ikan saja.
Aku bisa turun ke sungai lewat
bebatuan ini.”
Kucing itu mengendap-endap,
melihat ikan-ikan
Kucing kecil berjalan melewati
bebatuan di tepi sungai.
Ia menuruni bebatuan mendekati ikan-ikan.
Kucing belang pun turun
berhati-hati.
Sesekali ia melihat burung.
Ia mengangkat kepalanya ke atas,
lalu menunduk ke bawah.
Ia mulai merundukkan badannya.
Menginjak batu demi batu,
berhati-hati, dan tetap berhati-hati.
Terus berjalan, perlahan..... namun
ia melihat lagi ke atas.
Lalu...
Krasak!!! Kucing tersebut
terpeleset dari bebatuan
Salah satu kakinya terperosok
kedalam bebatuan.
Saat akan mengangkat kaki yang
terperosok,
kaki sebelahnya tertimpa batu
yang meleset dari atasnya.
Pelan-pelan kucing mengangkat
kaki.
Kedua kakinya terluka.
“Meong, meong, meong!!!!” Kucing
belang kesakitan dan mencari pertolongan.
Anehnya burung-burung di atas
pohon berhenti berkicau seketika.
Sepertinya, burung-burung saling
memberi tahu
bahwa ada hewan lain yang terluka.
Masya Allah, aneh sekali ya...
Padahal, burung tadi akan dimakan
kucing.
Tapi ia memaafkan dan tidak membalas
dendam.
Buktinya, saat kucing kesakitan,
burungpun kasihan kepada kucing.
Kucing kecil mengeong lagi,
“meong! Meong!”
Pelan-pelan ia naik ke atas,
duduk di bawah pohon randu dan
tetap mengeong.
Melihat burung-burung diam dan
tenang,
Kucing pun berfikir.
“Alhamdulillah, rasa sakit kakiku
berkurang
Karena burung-burung itu turut
merasakan sakit kakiku.
Aku harus menyayangi mereka.
aku merasakan indahnya
persahabatan ini.
Di Atas pohon rindang tinggal sekawan burung
Sambil bernyanyi dan berdendang bercanda
dengan riang
Tiba-tiba terdengar suara tangis pilu di
bawah pohon randu
Oh
ternyata kucing belang sahabatnya tersayang
Menangis karena luka di kedua
kakinya
Mari teman mari kawan coba kita
hentikan
Gelak tawa canda ria hargai yang
terluka
Kata
Pengantar
Alhamdulillah, dongeng Persahabatan
Kucing dan Burung ini dapat diselesaikan semata-mata atas
petunjuk dan rahmat dari Allah SWT.
Semoga Solawat dan
salam Allah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan umat manusia
dalam mendidik dan berakhlak mulia.
Dongeng ini untuk
membangun karakter anak usia dini.
Saya tulis untuk
mengikuti lomba mendongeng kreativitas
guru TK se-Kota Padang Panjang yang diselenggarakan oleh Dinas
pendidikan Kota Padang Panjang.
Dongeng ini
terinspirasi dari sebuah lagu yang saya tulis pada akhir dongeng ini.
Semoga dongeng ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, menjadi inspirasi bagi guru yang
lain, serta menambah khazanah dalam dunia dongeng Indonesia. Amin.
Padang
Panjang, Mei 2012
Mensahkan
Kepala
TK Plus Ma’arif Penulis
Nur’aini Nurlaila
Tussubha, A.Ma
Guru Kelompok B
Komentar
Posting Komentar