PESAN BUYA

 PESAN  BUYA 


Kamis, 12 Mei 2022

[04.22] Ketika Allah memberi satu kenikmatan kepada seorang hamba, lalu mencabut kenikmatan itu darinya, kemudian Allah menggantikannya dengan kesabaran. Sesungguhnya kesabaran yang Allah berikan itu lebih baik dari satu kenikmatan yang dicabut

[04.22] “Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut: 1- 3)

[04.22] Kita tidak akan pernah tahu, kapan kematian menjemput kita.

Kematian adalah sebuah kepastian yang nyata.

Bila waktu sudah berlalu dan umur telah berakhir, teman terbaikmu adalah amal

Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan yakni kematian. (HR. At-Tirmidzi)

Cukuplah kematian sebagai pemberi nasehat manusia.

manusia mulia adalah yg banyak mengingat mati

Manusia yang benar-benar buta adalah mereka yang hidup tanpa dapat melihat adanya kematian di hadapan mereka.

[04.22] Masihkah kita bermain-main dengan dosa dan menganggap dosa adalah hal yang sepele dan tidak ada hubungannya dengan kematian?.

 Masihkah kita ingin bermain-main di tepi jurang kematian? Belumkah saatnya kita menjadi menjadi hamba yang tunduk dan khusyu’ kepada-Nya?.

 Mati itu rahasia Allah. Harusnya kita sadar kita ini siapa. Kita hanya makhlukNYA. Kapan pun kita dijemput, HARUS siap

 Mati tak mengenal waktu. Mari persiapkan dengan sebaik-baiknya. Jangan mencari alasan dan membuang-buang waktu

[04.22] "Setiap hari ada ratusan malaikat yang turun ke bumi dan kerjanya hanya khusus mendoakan orang-orang yang menginfakkan hartanya. ”Ya Allah, berikan rahmat kepada mereka yang infak hari ini. Ya Allah, berikan ampunan kepada mereka yang mengeluarkan infak hari ini. Ya Allah, berikan rezeki yang luas kepada mereka yang hari ini berinfak!” begitu doa (HR. Bukhori).

[04.22]“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang direndahkan) lebih baik dari mereka (yang merendahkan)…” (QS. Al-Hujurat: 11) Yakni, jangan merendahkan orang atau kaum tertentu. Meremehkan dan memandang hina orang lain termasuk kesombongan.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sebutir debu dari kesombongan.” (HR. Muslim)

Kesombongan, walau hanya sebesar butir debu, akan menghalangi orang untuk masuk ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda, “Kesombongan itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”

Menghina dan meremehkan orang lain adalah tindakan zalim dan dosa. Jika Anda meremehkan orang lain, maka pahala kebaikan Anda akan hilang dan Anda akan mendapatkan murka Allah SWT

[04.22] Sungguh setiap kita sebagai makhlukNya sudah divonis mati bahkan sebelum kelahiran kita, "Setiap yang berjiwa pasti mati." (QS Al Anbiya: 35).

Dan setiap kita sudah ada jadwal kematian, "Tidaklah suatu jiwa mati kecuali sudah ada kitab ajalnya." (QS Ali Imron: 145).

Sungguh kematian datang pada siapapun, pada yang sakit, juga pada yang sehat, pada yag tua juga pada yang muda, pada yang jelata juga pada yang kaya, bahkan pada yang sembunyi membangun benteng yang kokoh dengan barikade pengawalan ketat pasti mati juga.

"Di mana pun kalian berada pasti kematian merengut kalian walaupun dalam benteng yang kokoh." (QS An Nisa: 78).

Kita tidak akan pernah bisa menghindari kematian bahkan kadang datang 'baghtatan', sekonyong-konyong, mendadak (QS Al An'am: 31). Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan bagaimana cara kita mati. 'Mastuurun', dirahasiakan Allah, kapan, di mana dan bagaimana? Kita tidak tahu. Yang pasti, pasti mati.

Hikmahnya agar kita bersiap-siap menghadapinya, jangan lengah, sibukkan diri dengan ibadah, amal shaleh, hidup dalam Sunnah Nabi Muhammad, jangan sekali-kali nekat berbuat maksiat. Jadilah hamba Allah yang beriman, cerdas, lagi mulia akhlak.

Simaklah sabda Rasulullah, "Umatku yang paling cerdas adalah umatku yang paling banyak ingat mati, lalu mempersiapkan dirinya hidup setelah mati." (HR Ath Thabrani)

[04.22] jangan menjadikan kebencian dan balas dendam menutupi hati kita, karena semuanya pasti akan mendapat balasannya masing – masing

[04.22] Inilah Kami Hamba-Mu

Ya Allah…

Inilah kami. Di antara milyaran manusia. Kami datang kepada-Mu dengan penuh harap.

Betapa selama ini kami tergelincir. Jauh dari-Mu. Jauh dari rahmat-Mu.

Namun kami sadar… Setiap manusia pastilah kembali kepada-Mu. Yang kaya, miskin, alim, bodoh, besar, kecil, beriman, kafir…semuanya pasti dikembalikan kepada-Mu.

Kami takut ya Allah…

Takut akan hari pertemuan. Dimana seluruh umat manusia semenjak Adam hingga manusia terakhir disatukan di padang mahsyar.

Di saat itu…

Harta tiada berguna.

Kekuatan tiada manfaatnya.

Telah hilang segala kebanggaan. Telah lenyap segala keangkuhan.

Kami takut hari itu. Dimana semua manusia ingat akan segala yang diperbuatnya di dunia.

Sedangkan yang kami perbuat lebih banyak keburukan. Kami bergelimang dosa. Kami berlumur nista.

Maka hari ini… Kami datang kepada-Mu dengan air mata yang bercucuran; dengan hati yang serasa hancur. Kami mengharapkan ampunan-Mu.

Kepada siapa lagikah kami memohon ampunan kecuali hanya kepada-Mu?

Siapa lagikah yang dapat mengampuni kami kecuali Engkau ya Allah…

Terimalah kami.

Tuntunlah hati kami agar condong kepada-Mu. Engkaulah yang memegang hati kami. Jagalah hati kami yang keimanannya amat rapuh, ketawakalannya amat dangkal, keikhlasannya amat keruh.

Ya Rabb…

Kami memohon kepada-Mu, matikanlah kami dalam husnul khotimah

[04.22] Masalah lebih penting daripada solusi. Sebab dalam masalah, kematangan mental – emosional akan dilatih. Sedang saat menemukan solusi, pelatihannya pun berakhir.

Pertanyaan lebih penting daripada jawaban. Sebab saat ada pertanyaan, kita mulai aktif mencari. Akan tetapi, ketika jawaban telah ditemukan, pencarian yang aktif dihentikan.

Proses lebih penting daripada hasil. Sebab dalam menjalani proses aktivitas tinggi: ada masalah, perjuangan nyata, pengendalian diri dilatih, kecerdasan diasah, kerendahan hati dikembangkan dan lain sebagainya. Sedang saat sudah berhasil aktivitas minim karena hanya menikmati buahnya.

Hidup adalah anugerah. Artinya, susah-senang atau suka-duka adalah pemberian Tuhan. Jadi, tidak ada celah untuk bersungut-sungut melainkan bersyukurlah selalu

[04.22] Tidak penting penampilan anda sempurna di depan orang lain tetapi yang lebih penting adalah sikap anda yang selalu santun dan ramah terhadap orang lain.


Tulisan ini bukan asli tulisan saya. 
Saya mendapat kiriman dari buya. Semoga semakin banyak mengalir hikmah kepada setiap pembaca.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita AKU ANAK HEBAT

Magister

PENDEKATAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI di TK