Ibu perempuan inspiratif


Ibu perempuan inspiratif

"Happy International Women's Day"
Selalu spesial untuk ibuku, dan para perempuan yang tetap dalam keperempuanannya.

النساءعمادالبلاد. اذاصلحت صلحت البلاد. واذافسدت فسدت البلاد.

Ibu.... perempuan inspiratif...
Pernah sakit karena proses tulang punggung membungkuk, solat sambil duduk selama lebih kurang 1,5 tahun.
Sekarang ibu sudah sehat kembali.
Rajin, tak suka nganggur, walau setiap 10 sampai 15 menit, tubuh tua ibu harus dibaringkan.
Ibu sangat berhati-hati menjaga makanan.
Tidak berlebihan, dan tidak menyukai makanan dengan bumbu yang merangsang.
Alhamdulillah... ibu sehat.
Tak mungkin lagi ibu pergi ke gunung untuk jual beli bibit pinus dan ubi jalar.
Tak mungkin lagi ibu merias pengantin.
Tak mungkin lagi ibu mencuci, merawat dan membersihkan wajah para gadis dan ibu-ibu.
Tak mungkin lagi  ibu memotong rambut, mengriting rambut, dan menyemir rambut para pelanggan.
Tak mungkin lagi ibu menerima pesanan jahitan baju dengan pecah model dan fashion terbaru.
Tak mungkin lagi ibu mengajar di TK seperti dulu.
Tak mungkin lagi ibu membuat pabrik sabun seperti di kampung dulu.
Tak mungkin lagi ibu membantu bapak menyiapkan obat untuk khitan, operasi, mengobati luka, atau menyuntik.
Tak mungkin lagi ibu menjahit gaun penganten sendiri.
Tak mungkin lagi ibu membuka toko untuk kebutuhan sehari-hari.
Tak mungkin lagi ibu bekerja hingga ke luar negeri.
Tak mungkin lagi ibu beternak ayam dan bebek dan ayam petelur.
Tak mungkin lagi ibu beternak ayam pedaging.
Tak mungkin lagi ibu berkebun dan bertani bersama bapak.
Semua itu telah ALLAH atur.
Syukur, syukur dan syukur.
Kini...
Ibu masih suka membaca buku.
Ibu masih mencari-cari kesibukan.
Ibu, sebagai orang tua tidak bisa dilarang untuk bekerja bila masih suka dan mampu.
Ibu tak kenal lelah...
Baru berhenti atau diam, jika terasa kurang sehat.
Ibu masih suka menjahit, mengecilkan baju yang kebesaran, atau menjahit pakaian juga boneka  untuk cucu.
Ibu selalu sederhana, dan sangat pemalu.
Ibu mendidik putera puteri hingga cucu dengan sabar, telaten, pemaaf dan penuh syukur.
Ibu memberi gelar kepada putera puteri beliau saat kecil dulu dengan sebutan, "ndoro",  dan "intan".
Gelar yang tinggi di masyarakat dan penuh doa. Agar putera puteri beliau dimuliakan ALLAH bisa bermanfaat untuk orang lain.
Ibu perempuan cerdas yang haus ilmu. Dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja, selalu memperhatikan, agar dapat ilmu. Tidak saja untuk ibu, tapi disampaikan kepada anak cucu.
Yang sangat disyukuri, ibu masih diberi kuat beribadah, membaca ALQURAN sekaligus terjemahnya, juga mendatangi kajian ALQURAN semampunya.
Pagi ini.... kami bahagia dan tertawa... karena ibu mampu menghabiskan dan menikmati hidangan pecel 1 bungkus, meski telur rebusnya tidak disantap, karena merasa sudah kenyang....
Semoga ALLAH terus menjaga ibu, dan ibu2 yang lain.
Istiqamah dalam ibadah.
Semoga akhir amal beliau kelak menghadap ALLAH khusnul khotimah. Amiiin...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita AKU ANAK HEBAT

Magister

PENDEKATAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI di TK