Semangat

Bukankah ALLAH hakim yang seadil-adilnya? Dia ciptakan malam dan siang. Pria wanita, banyak sedikit, terang gelap, susah senang, dll.
Ada orang yang suka nenolong, ada yang suka menodong. Ada yang suka cari pengetahuan, ada yang suka cari kekayaan. Ada yang suka ketenaran, ada yang suka kesunyian. Beragam hadir di dunia.
Ada manusia yang suka menzalimi saudaranya. Menganiaya, memfitnah, senang melihat orang lain susah. Terlebih lagi sampai keluarga dan anaknya berantakan.
Kata sang guru, perbuatan itu seperti masa jahiliyah. Jahil artinya bodoh. Berarti orang yang menyakiti orang lain itu bodoh. Meski dia pintar. (Jelas sang guru. Akupun merenung, diam membisu) lalu guru melanjutkan:
Abu jahal cs itu tokoh kaum, tapi bodoh. Saat ada orang terpuji, ia yang paling bodoh. Tidak mengikuti, malah menyakiti dan memusihi. Bodoh dalam hal kebenaran dan kebaikan. Bodoh karena waktu kesempatan yang ada untuk mengurus orang lain, bukan meningkatkan kebaikan diri.
Sudaraku...
Hidup tidak lama. Semua ada akhirnya.
Bersyukurlah... Dirimu adalah pemenang. Karena masih ada waktu untuk menunjukkan kebenaran. Berbuat baiklah.
Kuatkan dirimu. Fokuslah dalam karyamu.
Suatu saat semua kan terlihat.
Tujuan akhir kita adalah, saat dipanggil olehNya, kita dalam keadaan bersih dan damai. Jangan tumpahkan air matamu menyesali yang bukan milikmu. Kita adalah milik ALLAH. Tak mungkin Dia sia-siakan milikNya.
Mendekatlah padaNya. Rayulah mohon belas kasihNya. Jujurlah padaNya kita tak berdaya.
Saudaraku...
Kata mereka orang bahagia adalah orang kaya  harta. Orang sukses adalah orang yang cerdas.
Tapi saudaraku... Mereka juga punya masalah.
Masalah tak bisa selesai dengan harta dan kecerdasan.
Bersyukurlah saudaraku...
Masih punya ilmu.
Ilmu kekayaan sejati.
Biarkan mereka berbuat terhadapmu...
Jangan kecewa. Jangan putus asa...
Tersenyumlah....
Bukankah ALLAH hakim yang seadil-adilnya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita AKU ANAK HEBAT

PENDEKATAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI di TK