Tanggapan surat dari kepala sekolah singapura ke orang tua murid

Aq bersyukur membaca surat dari pinciple.
Ya... kepala sekolah di Singapura biasa disebut principle.
Aku telah berkunjung ke SD tanjung katung SINGAPURA.
Aku telah menjadi juru bicara dari mereka, walau bahasa inggrisku tak sempurna.
Sepuluh tahun yang lalu.
Mungkin tak semua ilmu dan pengalaman dapat kuserap dan kuingat.
Namun, aku telah dapat tirikan dan lakukan apa yang kubisa.
Aku masih menyimpan buku hadiah dari principle.
Pertama yang kulakukan disekolah adalah selalu berani berbuat yang berbeda. Kelas2 di TK maarif kurubah namanya, dari B1, B2 dst, menjadi kelompok AMANAH, SABAR DAN SYUKUR.
Asli, itu oleh2ku dari singapura.
Kudiskusikan, kutulis di jurnal, sama sekali tak ada yang menanggapi, bahkan mencemees dan mentertawakan seakan hal yang lumrah dan sangat mudah.
Aku tak gentar. Aku tetap tegar.
Putra putiku. Hampir tak lagi juara 1.
Aku tak menuntunna tuk meraih juara.
Guru mereka bilang, kok umi abahnya tidak memaksa anak belajar?
Siapa bilang? Mana mungkin kami tak perhatikan anak belajar?
Tapi, kemampuan dan tuntutan kami ada yang tidak sama dengan tuntutan guru disekolah.
Kami ikuti tuntunan Nabi. Ilmu. Ya.... ilmu. Bukan nilai.
Al hasil, alhamdulillah...
Putra putriku berjalan dijalan yang mereka punya. Kuyakin itu karuniaNya.
Andai tak mampu mengguncang dunia,
Mereka kan memegang dunia.
Sebagai hamba, semua tuk mengabdi padaNya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita AKU ANAK HEBAT

PENDEKATAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI di TK