Kereta malam

 KERETA MALAM

Pernah sekali aku pergi 

dari Jakarta ke Surabaya

Untuk melihat nenek disana

Mengendarai kereta malam 

Jug gijak gijuk gijak gijuk

Kereta berangkat

Jug gijak gijuk gijak gijuk 

Hatiku gembira 

Itu sebait lirik lagu Elvi Sukaesih kereta malam.

Kali ini bukan dalam lagu. Tapi perjalanan liburan. Setelah sekian lama tak mengendarai kereta malam. 

Aku teringat pertama mengendarai kereta malam. Kala itu masih di bangku kelas enam SD. Bersama ayah dan adek, setelah melepas kepergian ibu dari Jakarta menuju kota metropolitan Jeddah Saudi Arabia. Sepulangnya, naik kereta malam.

Kereta api ekonomi sungguh sangat sederhana waktu itu. Bangku berhadapan, kaki kursi agak tinggi, sehingga dibawah kursi bisa digunakan untuk berbaring. Banyak para penumpang tidur dengan beralaskan koran. Para penjaja makanan dan mainanpun dengan bebas keluar masuk dan kesana kemari bergantian, biasa saja.

Bagitu juga saat bersama keluarga. Makanan khas banyak ditawarkan, mainan tradisional pun ada di tawarkan oleh pedagang. Beragam miniatur kendaraan dari kayu yang unik berwarna alami coklat kayu tua pun ada. 

Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan zaman dan kemajuan, kelas ekonomi kali ini beda. Kereta api dengan pelayanan berbeda, lebih dari kala itu.

Nyaman, aman, bersih dan sehat. Gerbong baru yang bersih dan berkilau. Tempat duduk yang lapang dan lentur, menghadap satu arah, dua dua penumpang. Petugas kebersihan aktif, seringkali memonitor sampah penumpang.

Pramugara dengan seragam yang gagah, pramugari yang cantik, semampai dan ramah.

Hiburan televisi dengan tontonan yang mendidik. Ada Indonesia bercerita oleh PM Toh. Ada read a load, ada penampilan tari kekayaan budaya dan alam Indonesia yang indah, ada juga membatik.

Pelayanan informasi dan peringatan setiap akan sampai di suatu stasiun, dan peringatan siapa saja dilarang berbuat yang mengganggu keamanan orang lain. Di harap menjaga protokol kesehatan memakai masker dan mencuci tangan dengan handsanitiser, dilarang merokok, dilarang berbicara berhadapan terus menerus, dilarang menghidupkan musik dengan suara keras

Kamar mandi dengan air kran yang mengalir di selang, seperti yang ada di Mekkah dan Malaysia dulu. Sayang sedikit, kebersihan kamar mandi masih harus ditingkatkan.

Perjalanan sangat tepat waktu. Berangkat pukul 17.10 sampai tujuan stasiun Gubeng pukul 












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita AKU ANAK HEBAT

PENDEKATAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI di TK

Magister