Berbaur

Kali ini Sri benar benar tak mamapu memendam rasa. Campu baur. Antara syukur yang luar biasa karena besarnya nikmat ALLAH yang ia peroleh.
Anaknya dipanggil memenuhi ibadah haji. Apalagi idul adha saat ini tepat hari Jumat.
Ia pesabkan kepada anaknya agar memaafka semua kesalahan orang tua, nenek kakek dari kedua orang tua, adek-adek dan saudaranya.
Si Sri mengingatkan anaknya untuk berdoa baginya agar ALLAH selalu memberi petunjuk dan memberi kekuatan jiwa raganya.
Maklum usia semakin tua. Kekuatan Sri semakin hari semakin menurun. Apalagi melihat orang yang disayangi dan dijunjung tinggi semakin menurun kekuatannya.
Sri tak tahu lagi kemana harus berbagi. Sebab ia sebenarnya tahu arah mana yang harus ia tempuh. Hanya saat hatinya gundah, Sri pun seperti lupa arah.
Sri bersyukur, berdoa dan kini hanya bisa pasrah.
Drama cinta yang disaksikankan sungguh sangat memilukan.
Sepasang merpati sesang dirundung malang. Hidup pas pasan. Namun tiada hendak berbaikan.
Saat mau berangkat ke masjid, sang permaisuri berharap bersalaman. Sang pangeranpub menjawab kesinilah.
Saat permaisuri berdiri dan mendekati, sang pangeran telah pergi dan mengunci pintu.
Permaisuri pun mengejarnya. Sambil mengintio membuka kain pintu jendela kaca. Ia tak dapat mengejarnya. Karena sang pangaran dari luar telah mengunci pintunya.
Ia menjerit tak tertolong. Betapa sampai hati sang pangeran padanya.
Sungguh pilu drama seri yang Sri saksikan subuh itu....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita AKU ANAK HEBAT

PENDEKATAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI di TK