Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Orang aneh, temennya ya orang aneh

Dunia ini, panggung sandiwara Kegilaan dan keanehan bisa terjadi kepada siapa saja Kujumpai dinamika seperti ini Lucu... asyik juga... anggap aja kita pemain... keren kan? Begini ceritanya... Kemanjaanku, keluguanku, keceriaanku, semua dihadirkan sebagai lembaran dalam dinamika hidupku. Pernah ada goncangan dalam rumah tanggaku. Tanpa sebab apa yang aku tak tahu. Kaget, sedih kecewa, hampir putus asa. Itu pasti. Padahal, aku berharap suamiku yg soleh, ALLAH memberi. Alhamdulillah... Aku berharap, dicukupkan dan diberkahi dalam semua, ALLAH memberi. Alhamdulillah.... Aku berharap anak2 dan keluarga yang baik, ALLAH memberi. Alhamdulillah... Namun ternyata tak semulus itu. Aku diuji dengan kecerewatanku. Maklum, ibu-ibu.... kebabyakan begitu... Aku berharap bisa bicara dan sering konunikasi dengan suamiku. Sebagai tambatan hidupku. Anak-anak, pada jauh. Mereka menuntut ilmu. Tapi itu jarang terjadi. Karena kesibukan beliau... Kalau dipikir, gak sayang aku? Gak mungkin. Ben...

Jaga diri

Sahabat... kutahu dirimu. Kufaham maksudmu. Kau lakukan semua ini, karna mmg harus demikian. Agar terhindar dari sakwa sangka. Agar tak terjadi malapetaka. Sahabat... sebagai laki2, bapak2, bahkan mgkn kakek2, menghadapi ini semua dengan senyunman. Karna tlh merasa pahit dan manisnya kehidupan. Sebaliknya diriku... Menerima ini dgn pedih dan tangisan. Krn bagaimanapun.. Tak mgkin kubuat salah hanya tuk nikmat sesaat Tp aku memang ingat. Ingin bercengkrama biasa. Bukan aneh2. Salahkah aq? Darimana rasa ini? Mengapa rasa ini ada? Sahabat... 😭😭😭 Jika direnungkan... lucu ya...

Tanggapan surat dari kepala sekolah singapura ke orang tua murid

Aq bersyukur membaca surat dari pinciple. Ya... kepala sekolah di Singapura biasa disebut principle. Aku telah berkunjung ke SD tanjung katung SINGAPURA. Aku telah menjadi juru bicara dari mereka, walau bahasa inggrisku tak sempurna. Sepuluh tahun yang lalu. Mungkin tak semua ilmu dan pengalaman dapat kuserap dan kuingat. Namun, aku telah dapat tirikan dan lakukan apa yang kubisa. Aku masih menyimpan buku hadiah dari principle. Pertama yang kulakukan disekolah adalah selalu berani berbuat yang berbeda. Kelas2 di TK maarif kurubah namanya, dari B1, B2 dst, menjadi kelompok AMANAH, SABAR DAN SYUKUR. Asli, itu oleh2ku dari singapura. Kudiskusikan, kutulis di jurnal, sama sekali tak ada yang menanggapi, bahkan mencemees dan mentertawakan seakan hal yang lumrah dan sangat mudah. Aku tak gentar. Aku tetap tegar. Putra putiku. Hampir tak lagi juara 1. Aku tak menuntunna tuk meraih juara. Guru mereka bilang, kok umi abahnya tidak memaksa anak belajar? Siapa bilang? Mana mungkin ...