Menyiapkan Generasi Emas Sejak Dini


Anak adalah amanah Allah bagi orang tua. Pepatah Arab menyebutkan:

Artinya: Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka orang tuanyalah yang menjadikan anak Yahudi, Nasrani dan Majusi.
Dari pepatah di atas menerangkan bahwa, orang tua memiliki peran besar dalam proses pembentukan, proses pendidikan anak menuju jati diri mereka ketika telah berakal dan dewasa kelak. Peran inilah yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab yang bias disebut dengan amanah.
Amanah yang yang harus diberikan orang tua kepada anaknya adalah meliputi 3 ranah pokok, yaitu:
1. Kesehatan
2. Gizi
3. Pendidikan.

A. KESEHATAN
Kesehatan yang harus diperhatikan oleh orang tua dan menjadi hak mutlak anak, adalah meliputi:
1. Kesehatan mental dan moral.
Adapun kesehatan mental dan moral meliputi:
a. Ucapan. Ucapan atau perkataan hendaknya diberikan dengan cara sering dan selalu mengatakan dan memperdengarkan kata-kata yang baik, penuh kasih sayang dan tanggung jawab, serta kalimat-kalimat toyibah yang dapat memotivasi anak untuk berlaku sopan dan baik.
b. Tingkah laku. Diberikan dengan memberikan contoh secara kongkrit, orang tua berlaku yang baik, di depan maupun di belakang anak. Berakhlak mulia dan berlaku terpuji.
c. Pikiran. Orang tua hendaknya memberikan rangsangan agar anak berusaha berfikir positif, dengan mengajaknya diskusi dalam setiap ada masalah, menghargai pendapat, dan mengambil keputusan sederhana untuk kebaikan bersama.
2. Kesehatan Fisik.
Dalam memelihara kesehatan fisik anak, ada beberapa hal yanag harus diperhatikan, yang seringkali di anggap remeh oleh kebanyakan orang tua. Fisik yang dimaksud adalah seluruh permukaan badan anak, mulai dari ujung rambut, sampai ke ujung kaki. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
a. mandi, termasuk cuci rambut memakai shampoo, mandi memakai sabun, dan menggosok gigi.
b. Menyisir rambut, membersihkan telinga, mengelap hidung, dan memotong kuku.
c. Selalu menjaga kulit agar tepa kering dan bersih dengan memakai handuk dan mencuci kaos kaki bila sudah kotor dan bau.


3. Kebersihan Pakaian.
Agar kesehatan tetap bersih dan terawat, cara menjaganya antara lain adalah:
a. dengan cara mengganti baju bila sesudah mandi.
b. tidak meletakkan atau menggantung baju kotor dalam kamar.
c. mencuci dengan sabun dan membilas dengan air bersih.
d. menggosok pakaian dan menyimpannya dengan rapi dalam almari.
4. Lingkungan.
Anak usia dini sangat penting untuk dilatih dan dikenalkan dengan lingkungan tempat tinggalnya yang bersih agar dapat terjaga kesehatan. Hal tersebut dengan cara:
a. menyapu lantai dan halaman. Tidak saja yang terlihat, tapi juga dibawah kursi atau almari, di dinding atai atap, jendela dan sebagaianya, agar tidak berdebu dan bersampah. Buanglah sampah pada tempatnya. Sediakan tong atau keranjang sampah.
b. Mengetur udara bersih. Segera membuka pintu atau jendela bila pagi tiba. Sebaiknya ada ventilasi udara. Kamar mandi harus di siram dan dijaga kebersihannya, agar tidak mengeluarkan aroma pesing dan tidak berlumut.
c. Menanam bunga atau tanaman yang bermanfaat, agar tampak segar dan asri.
B. Gizi.
Yang peling penting dalam pertumbuhan fisik dan perkemabngan mental anak adalah berasal dari gizi. Yakni kebutuhan pokok manusia berupa makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Dalam Alquran disebutkan bahwa dalam memenuhi kebutuhanya, manusia harus memakan makanan yang halal dan baik.
1. a. Halal yang dimaksud, mulai dari bentuk makanan itu sendiri, yakni boleh dimakan dan tidak diharamkan menurut agama, baik benda maupun cara menyembelihnya dengan menyebut nama Tuhan yaitu Allah, dengan mengucap Bismillahirrahamanirrahim.
b.Halal dari cara memperolehnya .Tidak diperoleh dari hasil mencuri, menipu atau riba.
2. Baik. Baik dalam hal ini, makanan masih pantas dimakan, tidak menjijikkan, bukan bangkai, dan bukan pula maknan yang sudah busuk atau basi.
Bukan hanya sekedar memenuhi rasa lapar, tetapi juga jangan sampai dikemudian hari menjadi virus yang mematikan.
C. Pendidikan.
Setiap orang tua wajib memberikan pendidikan kepada anak, mulai dari ayunan ibunda. Pendidikan identik dengan menuntut ilmu. Maka ilmu hendaknya diberikan kepada anak sedini mungkin. Tentu saja ilmu yang baik dan bermanfaat, yang dapat membantu anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, kematangan dan kedewasan.
Pendidikan yang diberikan kepada anak meliputi: pendidikan agama nilai-nilai moral, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan.
Nilai-nilai agama berupa pengenalan akan adanya Allah SWT. Dzat yang Maha Pencipta manusia, binatang, tumbuhan, bumi, gunung, matahari, bulan, bintang, alam beerta seluruh isinya. Pengenalan tentang ke-Esaan allah SWT, rukun Islam, rukun Iman, membaca alquran, hadis, mencintai Nabi Muhammad Saw dan kisah para Rasul, sahabat, pengetahuan dan pengenalan agama sesuai dengan usia anak.
Pengetahuan diberikan kepada anak berupa, pengenalan bacaa-bacaan yang baik, belajarmembaca, latihan menulis, pengetahuan umum, dampak soaial, penghijauan dengan rajin memelihara alam, kemiskinan, juga perkembangan teknologi.
Ketrerampilan untuik anak usia dini, berupa berbagai cara melaksanakan kegiatan dalam rumah tangga mulai yang termudah. misalkan mengangkat alat-alat makan sendiri yang kotor, merapikan meja makan, merapikan tempat tidur, membuat maianan sendiri untuk mengembangkan seni dan kreativitas anak. Termasuk, menggambar, melipat, mewarnai, bermain mobol-mobilan dari kulit jeruk bali, membuat mainan datai tangkai es, balok-balok, dan sebagainya.
Pendidikan dapat diberikan oleh orang tua kepada anak melalui:
1. Rumah.
Pendidikan yang pertama kali diterima anak adalah dalam keluarga. Seluruh anggota keluarga terutama ayah dan ibu hendaknya memperhatikan pendidikan anak sejak kecil. Mulai dari ucapan, sikap dan akhlak yang baik. Hendaknya diperhatikan juga teman bermain dan bergaul anak, termasuk memilih acara saat menonton televisi.
2. Sekolah.
Lebih baik anak diasuh oleh orang tua sendiri, diawal-awal pertumbuhannya, agar terperhatikan seluruh kebutuhan dan kesehatan, baik fisik maupun mental. Jika memang harus dilanjutkan ke jenjang lembaga pendidikan atau sekolah, hendaknya memperhatikan dan memilih sekolah yang cocok untuk anak. Tidak sekedar menyerahkan semata-mata kepada guru.
3. Lingkungan.
Di samping yang telah tersebut diatas, lingkungan memberikan andil dalam pendidikan anak. Anak usia dini belum mampu untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Maka orang tua tetap harus memperhatikan bagaiman lingkungan dan dengan siapa anak kita main. Karena betapapun kuatnya lingkungan mempengaruhi anak, orang tua harus tetap lebih kuat.

Bila kita berusaha menjalankan amanah di atas, tujuan kita seamata-mata menjalankan perintah Allah dalam Alquran, surat an Nisa’ ayat 9 yang artinya:
“dan hendaklah takut orang-orang yang seandaiya meninggalkan di belakang mreka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Olehsebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada allah, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Semoga bermanfaat. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita AKU ANAK HEBAT

PENDEKATAN HOLISTIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI di TK