Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Akhlak

Kepuasan hati.... Siapapun kita, memiliki karakter dan latar belakang serta keluarga yang unik. Setiap kita, tak kan ada yang mampu hidup sendiri. Kita pasti membutuhkan orang lain. Mari kita jaga keharmonisan dan kesetiakawanan. Jangan kita menyakiti, jika memang kita tak mau disakiti. Jangan kita berbohong, jika kita sakit hati dibohongi. Jangan kita merendahkan, jika kita tak suka dihina. Mari saling menghormati. Mari saling menghargai. Kita bersaudara. Islam itu indah, damai, selamat. Kamu berada di tempat yang tinggi jika kamu beriman. Akhlak yang mulia ibarat sekuntum bunga. Dimana saja pasti semua orang suka. Orang yang berakhlak tidak mencari perhatian orang lain. Tidak berharap agar disukai orang. Andai orang lain penduduk bumi tak menyukainya, ALLAH dan penduduk langit pasti merindu dan menunggu kapan kembali ke hadirat Ilahy. Kepuasan hati, jika kita bisa saling berbagi...

singa dan tikus cerita anak

TOLONG MENOLONG SINGA DAN TIKUS Nurlaiala Tussubha, A,Ma Guru TK Plus Ma’arif Lomba Mendongeng Tingkat Padang Panjang, Batipuh, X Koto Gebyar MI Diniyyah Puteri Padang Panjang 14 April 2011 KATA PENGENTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, atas pertolongan-Nya dongeng ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga Allah Selalu hadiahkan kepada idola seluruh umat dalam hidup berakhlak mulia.             Dongeng ini berawal dari insyak singkat berbahasa Arab, berjudul “al-asadu wa-l fa’ru”. Penulis membuat terjemahan bebas dan mengembangkannya menjadi sebuah dongeng yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini/TK.             Tujuan penulisan dongeng ini untuk mengikuti lomba mendongeng gebyar MI Dininyyah Puteri Padang Panjang, tingkat Pabasko (Padang Panjang, Batipuh, X Koto).             Isi cerita berujuan membentuk karakter mulia anak usia dini agar: 1.       Saling memaafkan 2.       Saling menolong 3.       Membalas budi 4.

LOMBA CERITA KUCING DAN BURUNG

lomba cerita kucing dan burung PERSAHABATAN KUCING DAN BURUNG Di sebuah hutan, tinggallah seekor kucing kecil. Warnanya belang tiga, putih, kelabu, dan oren. Ia hidup sendirian, karena terpisah dari induknya. Walau demikian, ia tidak bersedih. Karena banyak binatang lain di hutan. Seperti harimau, singa, kancil, buaya, gajah, jerapah, ular, dan banyak lagi binatang yang lain. Termasuk burung, serangga, dan ikan-ikan di sungai. Kucing kecil itu sangat pemberani. Setiap hari ia berjalan sendiri menyusuri hutan untuk mencari makan. Sampailah ia di sebuah sungai kecil yang mengalir. Airnya jernih seperti kaca. Kucing kecil itu gembira sekali. Ia ingin segera meminum air itu. Dia pun berkata dalam hati, “wah... airnya jarnih sekali. Pasti segar. Aku mau minum sebanyak-banyaknya. Agar aku cepat besar dan bisa berlari kencang. Melompat kesana dan kemari.” Saat melewati jembatan bambu, Kucing itu melihat ikan-ikan kecil yang berenang ke tepian.

ENAKNYA JADI GURU TK

ENAKNYA JADI GURU TK Alhamdulillah... Entah apa yang yang akan terjadi. Doaku semoga kebaikan menyertai hidup putra putriku. Sore ini, sepulang sekolah, putriku sibungsu Aisya, mengungkapkan ketulusannya tentang uminya. Masya Allah... benarkah? Mungkin belum apa-apa. . Tapi sebuah doa. Agar aku bisa menjadi ibu yang amanah. 1. Saat melihat foto wajahku. Dia berkomentar. nampak sekali dari raut muka umi, umi tu ibu yang sabar. penyayang kepada orang lain. apalagi kepada anak-anaknya dan muridnya. 2. ada seorang gurunya yang menyebut uminya di depan kelas karena ada dua peristiwa yang berkesan bagi guru tersebut. Pertama, saat uminya menyampaikan ke sekolah, bahwa abangnya dipukul bagian kepala oleh seniornya saat latihan pramuka. pak guru suka mendengar penjelasan umi. pak guru suka karena ada orang tua yang mau menyampaikan kepada sekolah tentang apa yang terjadi pada anakya. pak guru suka karena uminya tidak melaporkan kepada pihak berwajib. andai pak guru tahu peristiwa it

ibu, ajari aku ikhlas

Ibu... ajari aku ikhlas Bagaimana ibu memiliki hati sekuat baja Bagaimana ibu memiliki jiwa sekokoh batu karang Ibu... Saat ibu berbagi hati Saat ibu berbagi cinta Saat ibu setetes berbagi arta Ibu tak berbagi duka Ibu... Ajari aku ikhlas... Kecil kerikil penghalang langkahku Buatku terjatuh Segores luka kurasa kian menganga Serasa aku rapuh Sehelai bulu robek serasa patah sayapku Ibu... Ajari aku ikhlas Hadapi dinamika hidup penuh asa... Ibu...